KENAPA JANTUNG SAYA DEG-DEGAN DOK?
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan berdebar-debar. Berdebar-debar dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Tidak merasakan sesak nafas. Pasien juga mengeluh sering merasakan nyeri pada sendi yang berpindah-pindah. Sebelumnya pernah mengalami penyakit serupa beberapa tahun yang lalu. Sejak kecil sering batuk pilek dan cepat lelah, bibir tidak tampak kebiruan. Nafsu makan sedikit terganggu dan menurut ibunya anak tersebut lahir prematus.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 140x/menit, ireguler. Pada inspeksi dinding dada tidak tampak barrel chest. Pada palpasi ictus cordis teraba di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri, tidak teraba thrill. Pada perkusi batas jantung kiri di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri. Pada auskultasi jantung terdengar sisolik murmur dengan punctum maximum di SIC VI linea axillaris anterior kiri. Pada extremitas tidak ada bengkak, tidak terlihat jari-jari tabuh maupun sianosis.
Pemeriksaan hematologi rutin normal. Pemeriksaan ECG menunjukkan irama atrial fibrilasi dengan HR 100x/menit LAD, LVH, LAH. Pemeriksaan foto thorax PA CTR 0,60, apex bergeser ke lateral bawah. Kemudian dokter puskesmas merujuk pasien tersenut pada dokter spesialis jantung.
klarifikasi istilah
- Barrel chest : kondisi dimana terjadi peningkatan diameter anteroposterior thorax
- Punctum maksimum : bising yang terdengar paling keras saat auskultasi
- Jari jari tabuh (clubbing finger) : kelainan bentuk jari dan kuku tangan yang menjadikan jari tangan dan kaki membulat yang berkaitan dengan penyakit jantung dan paru-paru. Penyebab : penambahan jaringan ikat yang terjadi pada bagian jaringan lunak di dasar kuku yang berkaitan dengan kekurangan oksigen kronik/hipoksia kronik.
- Atrial fibrilasi : aritmia jantung akibat aktivitas atrium yang cepat dan kontraksi ventrikel yang tidak teratur
- LAD (Left Axis Deviation) : pergeseran axis jantung karena pembesaran atrium dan ventrikel kiri
- LVH (Left Ventrikel Hipertrofi) : ventrikel kiri jantung membesar, terjadi pada hipertensi, terganggunya proses diastole.
- LAH (Left Atrium Hipertrofi) : atrium kiri jantung membesar, akan menggangu terjadinya proses systole
RESULT
Untuk mengerti apa yang harus di pelajari dalam nentukan apa saja yang perhatikan pada kasus menurut skenario ini, sebaiknya yang harus dipelajari yaitu :
- Klasifikasi kelainan jantungyang didapat dan bawaan beserta sub klasifikasinya berdasar FKUI
- ciri khas tiap kelainan jantung (etiologi : kongenital, rheumatoid)
- penyebab-penyebab timbulnya maifestasi klinis pada skenario
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan berdebar-debar. Berdebar-debar dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Berdebar-debar dapat disebabkan karena aritmia jantung (rhythm disorder), penyakit jantung structural (structural disorder), penyakit sistemik ( systemic condition), dan efek obat obatan (drugs). Tidak merasakan sesak nafas. Pasien juga mengeluh sering merasakan nyeri pada sendi yang berpindah-pindah. Berdasarkan kriteria Jones untuk diagnosis demam rematik, nyeri sendi yang berpindah merupakan kriteria mayor. Sebelumnya pernah mengalami penyakit serupa beberapa tahun yang lalu.
sumber : http://www.ichrc.org
KRITERIA MAYOR | KRITERIA MINOR |
|
|
Sejak kecil sering batuk pilek dan cepat lelah, bibir tidak tampak kebiruan. Nafsu makan sedikit terganggu dan menurut ibunya anak tersebut lahir prematur. Bayi prematur merupakan bayi yang lahir hidup yang dilahirkan sebelum 37 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram atau kurang. Dari sini bisa dikatakan bahwa prematur merupakan kelahiran yang belum waktunya. Ketika masih janin, organ-organ terus berkembang hingga mencapai bentuk maksimal sehingga ketika lahir bisa mengkompensasi keadaan yang sangat berbeda. Jika bayi lahir sebelum waktunya, berarti perkembangan organ juga belum sempurna sehingga sangat dimungkinkan terjadi suatu kelainan dari organ yang belum sempurna tersebut atau yang biasa disebut dengan kelainan kongenital. Selain itu, bayi prematur membutuhkan inkubator untuk mematangkan pembentukan organ yang mungkin belum sempurna. Dengan begitu, bayi tidak bisa mendapat kolostrum dari ibu dimana kandungan IgA nya sangat tinggi untuk pertahanan mukosa. Dari kondisi seperti itu ditambah lagi sistem imun bayi yang belum siap berperang meningkatkan kemungkinan untuk terserang infeksi sehingga sering sakit. Pada orang gagal jantung banyak melepaskan hormone B-type natriuretic peptide (BNP) mengurangi kosentrasi sirkulasi hormon ghrelin yang akan menghambat nafsu makan.
sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov
sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 140x/menit, ireguler. Denyut nadi pada pasien diatas normal. Hal ini disebabkan karena peningkatan heart rate sebagai mekanisme kompensasi tubuh agar cardiac output tetap normal.
sumber : cardiovasculare Disorder : Heart Disease (Fred M. Kusumoto, MD) - refrensi dari dr. marwani
sumber : cardiovasculare Disorder : Heart Disease (Fred M. Kusumoto, MD) - refrensi dari dr. marwani
Pada inspeksi dinding dada tidak tampak barrel chest. Hal ini untuk menyingkirkan tanda klinis dari PPOK. Pada palpasi ictus cordis teraba di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri, tidak teraba thrill. Iktus kordis yang bergeser ke lateral bawah menunjukkan adanya left ventricle hipertrophy. Pada perkusi batas jantung kiri di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri. Hal ini juga meguatkan dugaan adanya left ventricle hipertrophy. Pada auskultasi jantung terdengar sisolik murmur dengan punctum maximum di SIC VI linea axillaris anterior kiri. Kelainan jantung dengan bising sistolik meliputi mitral insufisiensi, aorta stenosis, dan ventricular septal defect. Apabila bising mengalami penjalaran ke linea axillaris anterior maka dugaan aorta stenosis dapat disingkirkan.
Pada extremitas tidak ada bengkak, tidak terlihat jari-jari tabuh maupun sianosis. Hal ini menunjukkan dalam darah pasien tidak terkandung saturasi CO2 yang tinggi. Karbondioksida yang tinggi merupakan tanda bahwa jantung gagal dalam menjalankan fungsinya.
sumber : harrison halaman 212 dan 213
sumber : harrison halaman 212 dan 213
Pemeriksaan hematologi rutin normal. Pemeriksaan ECG menunjukkan irama atrial fibrilasi dengan HR 100x/menit LAD,LVH,LAH. Atrial fibrilasi adalah suatu gangguan pada jantung (aritmia) yang ditandai dengan ketidakteraturan irama denyut jantung dan peningkatan frekuensi denyut jantung, yaitu sebesar 350-650 x/menit. Hal ini juga menunjukkan adanya dilatasi pada atrium sehingga pencetusan impuls pada atrium tidak terkoordinasi. Pada abnormalitas atrium kiri (kelainan konduksi dengan atau tanpa pembesaran/hipertrofi), interval P melebar ≥ 0,12 detik. Sering gelombang P berlekuk karenba mampunyai 2 puncak. Hipertofi vebtrikel kiri (LVH) memberikan tanda-tanda yang cukup jelas pada EKG. Voltase untuk gelombang R meninggi, interval QRS maanjang ≥ 0,09 detik. LAD (Left Axis Deviation) merupakan representasi dari adanya pembesaran jantung ke arah kiri. Tinjauan vector pada bidang frontal menunjukkan sumbu P dan QRS yang bergeser ke arah kiri. Pemeriksaan foto thorax PA CTR 0,60, menunjukkan pembesaran jantung yang normalnya CTR adalah 0,5, apex bergeser ke lateral bawah menunjukkan adanya pembesaran pada ventrikel sinister. Kemudian dokter puskesmas merujuk pasien tersenut pada dokter spesialis jantung
DIAGNOSA SEMENTARA :
VSP (Ventrikel Septal Defect) stadium awal, Rheumatoid Aorta Stenosis, Rheumatoid Miokard Infrak
DIAGNOSA AKHIR :
masih menunggu analisa lanjutan
DIAGNOSA SEMENTARA :
VSP (Ventrikel Septal Defect) stadium awal, Rheumatoid Aorta Stenosis, Rheumatoid Miokard Infrak
DIAGNOSA AKHIR :
masih menunggu analisa lanjutan
No comments:
Post a Comment