Sunday, October 26, 2014

Kenapa jantung saya deg-degan dok?

KENAPA JANTUNG SAYA DEG-DEGAN DOK?
Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan berdebar-debar. Berdebar-debar dirasakan sejak 1 jam yang lalu. Tidak merasakan sesak nafas. Pasien juga mengeluh sering merasakan nyeri pada sendi yang berpindah-pindah. Sebelumnya pernah mengalami penyakit serupa beberapa tahun yang lalu. Sejak kecil sering batuk pilek dan cepat lelah, bibir tidak tampak kebiruan. Nafsu makan sedikit terganggu dan menurut ibunya anak tersebut lahir prematus.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data : tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 140x/menit, ireguler. Pada inspeksi dinding dada tidak tampak barrel chest. Pada palpasi ictus cordis teraba di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri, tidak teraba thrill. Pada perkusi batas jantung kiri di SIC VI 2 cm lateral linea medioclavicularis kiri. Pada auskultasi jantung terdengar sisolik murmur dengan punctum maximum di SIC VI linea axillaris anterior kiri. Pada extremitas tidak ada bengkak, tidak terlihat jari-jari tabuh maupun sianosis.
            Pemeriksaan hematologi rutin normal. Pemeriksaan ECG menunjukkan irama atrial fibrilasi dengan  HR 100x/menit LAD, LVH, LAH. Pemeriksaan foto thorax PA CTR 0,60, apex bergeser ke lateral bawah. Kemudian dokter puskesmas merujuk pasien tersenut pada dokter spesialis jantung.

Wednesday, October 22, 2014

Sakit Jantungkah Saya?

SAKIT JANTUNGKAH SAYA?
Laki-laki 45 tahun, datang ke RS, dengan keluhan nyeri dada. Pada anamnesistidak didapatkan sesak napas, lekas lelah maupun dada berdebar-debar. Kebiasaan merokok 2 bungkus sehari. Kebiasaan olahraga jarang, kadang-kadang seminggu sekali. Riwayat penyakit pasien tidak menderita diabetes mellitus. Dia takut terkena penyakit jantung karena ayahnya pernah mengeluh nyeri dada, dirawat inap, dan dinyatakan mederita sakit jantung.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data: kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80x/menit, irama ireguler, isian cukup,respiration rate 18x/menit, JVP tidak meningkat.
Pada inspeksi menunjukkan apeks tidak ada heaving, nampak di linea medioclavicularis sinistra SIC IV. Pada palpasi didapatkan apeks di SIC IV linea medioclavicularis sinistra, tidak ada thrill. Pada perkusi didapatkan pinggang jantung normal, apeks di SIC IV linea medioclavicularis sinistra. Pada auskultasibunyi jantung I intensitas normal, bunyi jantung II intensitas normal, normalsplitting. Tidak ada murmur. Tidak ada gallop. Tidak ada ronchi.
Pemeriksaan tambahan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium, EKG dan echocardiography. EKG didapatkan irama sinus rythm dengan adanya ST elevasi pada Lead II, III, dan AVF. Pada foto thorax CTR = 0,49, vaskularisasi perifer normal, aorta tidak menonjol, pinggang jantung normal. Apeks tidak bergeser ke lateral atau lateral bawah. Pemeriksaan exercise stress test(treadmill test) tidak dilakukan. Pemeriksaan echocardiography menunjukkanabnormalitas wall motion.

Sunday, October 19, 2014

Sesak Nafas yang Parah


Heart Failure
SKENARIO 3
Seorang laki-laki berusia 54 tahun, datang ke RS dengan keluhan sesak napas kumat-kumatan sejak 1 bulan yang lalu, memberat sejak 1 minggu terakhir. Sesak napas dirasakan timbul saat aktivitas ringan dan saat berbaring, disertai batuk berdahak warna merah mdua/pink, berdebar-debar, sering terbangun saat tidur, kencing berkurang, kedua kaki tidak membengkak. Satu tahun yang lalu, pernah dirawat di rumah saki karena menderita sakit seru[a. kemudian setelah diberi obat-obatan dan istriahat di rumah sakit, keadaannya membaik.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data : takanan darah 180/100 mmHg, heart rate120x/menit, teratur, frekuensi napas 32x/menit, suhu badan 36,5°C, JVP meningkat. Inspeksi menunjukkan dinding dada simetris, iktus kordis bergeser ke lateral bawah. Palpasi : iktus kordis di SIC VI, 2 cm lateral linea medioclavicularis sinistra. Perkusi : batas jantung kiri di SIC VI, 2 cm latelat linea medioclavicularis sinistra, batas jantung kanan di SIC V parastrenalis dextra. Auskultasi : bunyi jantung I intensitas meningkat, bunyi jantung II normal, terdapat irama galloo[ S3 dan S4. Pemeriksaan paru didapat vesicular normal, ronki basah basal halus. Pemeriksaan abdomen : didapatkan hepatomegali dan asites.
Pemeriksaan laboratorium kadar Hb 14 gr/dl, serum ureum 65 serum kreatinin 1.4. pemeriksaan ECG didaptkan irama takikardia, left Atrial Hipertrophy dan Left Ventricle Hypertrophy. Foto thorax tampak kardiomegali dengan CTR 0,70, apex bergeser ke lateral bawah,m pinggang jantung menonjol, vaskularisasi paru meningkat. Pada pemeriksaan analisis gas darah menunjukkan aisdosis metabolic terkompensasi.